Kurikulum Pendidikan Seorang Muslim Jangan Barat Sentris Apalagi Liberalis

Jauh Sebelum Ki Hajar Dewantara Tjokroaminto Telah Memberikan Tuntunan Tentang Sebuah Sistem Pendidikan yang kemudian dilanjutkan oleh Ki Hajar Dewantara dan Kemudian Sekarang Menjadi Rujukan Kamenristek Dikti untuk Kriteria Pendidikan yang berkualitas.

4 STANDAR PENDIDIKAN

Selain Keilmuan Formal yang saat itu menjadi standar di Sekolah-sekolah Belanda atau Pribumi, Cokroaminoto memberikan 4 Penekanan Penting dalam pembentukan manusia melalui pendidikan, salain kepandaian legal yaitu :

  1. Menanamkan benih Kemerdekaan dan benih Demokrasi, yang ialah menjadi tanda kebesaran dan tanda perbedaan Umat Islam Besar pada Zaman dulu.
  2. Menanamkan benih keberanian yang luhur, benih keikhlasan hati, kesetiaan dan kecintaan kepada yang benar (haq) yang telah menjadi tabi”at tiap-tiap orang dan tabia’at masyarakat Islam pada Zaman dahulu.
  3. Menanamkan benih Pri-Kebatinan (ruhiah/spiritual) yang halus, benih keutamaan budi dan kebaikan perangai , yang dulu telah menyebabkan orang Arab penduduk laut pasir itu jadi Bangsa tuan yang halus adat lembaganya dan jadi penanam dan penyebar keadaban dan kesopanan.
  4. Menanamkan benih kehidupan yang salih dan sederhana sebagai yang duolu terjadi sebab masyur nama Umat Islam.

Kita Kutip Sedikit Quote Yang Utama H.O.S Tjokroaminoto tentang Keprihatianannya Terhadap Sistem Pendidikan “. . . . . Kalau ada orang Islam yang mendirikan sekolah (Madrasah) tingkat tinggi, pertengahan, atu rendah, dengan hanya memberikan pengajaran “Aqal” semata-mata, tetapi didalam hati anak-anak tidak ditanamkan benih-benih kemerdekaan dan benih-benih demokrasi, yang menjadi tanda kebesaran dan tanda perbedaannya Umat Islam Besar pada zaman dahulu itu, dan didalam hati anak-anak tidak pula ditanamkan benih keberanian yang luhur, ke-ikhlasan hati, kesetiaan dan kecintaan kepada kebenaran, yang telah menjadi sifatnya masyarakat Islam pada zaman dahulu, dan juga murid-murid tidak diberikan pengajaran yang mendidik kebhatinan secara halus, keutamaan budi dan kebaikan akhlaq yang dahulu telah membikin orang-orang arab penduduk padang pasir menjadi suatu bangsa yang halus lembaganya dan menjadi tukang menanam peradaban dan kesopanan dan juga didalam hati murid-murid tidak ditanam benih penghidupan yang salih dan kesadaran, sebagaimana dahulu sudah menyebabkan masyurnya Ummat Islam, sekolah-sekolah yang hanya menuntut kepada materialisme sekolah yang demikian itu bagi Ummat Islam LEBIH BAIK TIDAK ADA SAJA . . . . .!”

Kemudian Tentang Pendidikan Karakter H.O.S Tjokroaminoto mengemukakan Islam Sebagai sebuah Pendidikan yang berkarakter, mari kita kutip sebuah pidato beliau dalam ceramahnya kepada murid-muridnya…

ISLAM SEBAGAI KARAKTER

“ . . . . . Anak-anaku semuanya, kalau kamu sudah dapat pendidikan Islam dan kalau kamu sudah sama dewasa, ditakdirkan Allah SWT yang maha luhur, kamu dijadikan orang tani, tentu kamu bisa mengerjakan pertanian secara Islam; kalau kamu ditakdirkan menjadi saudagar, jadilah saudagar secara Islam; kalau kamu ditakdirkan mejadi prajurit, jadilah prajurit menurut Islam; dan kalau kamu ditakdirkan menjadi senopati, jadilah senopati secara perintah Islam. Hingga dunia diatur sesuai dengan azas-azas Islam . . . . . ”

Amanat Alm. H.O.S. Tjokroaminoto kepada murid-murid sekolah Jogjakarta, 24 Agustus 1925

Bagikan Artikel ini untuk mendapatkan kebaikan
Khoirul Azam
Khoirul Azam
Articles: 17